Klinik Aborsi SpOG

Ciri-Ciri Hamil yang Tidak Sehat dan Langkah Tepat yang Harus Dilakukan

Klinik Aborsi

Mengapa Penting Mengenali Tanda Kehamilan Tidak Sehat

Pendahuluan

Kehamilan seharusnya menjadi masa yang membahagiakan bagi setiap wanita. Namun, tidak semua kehamilan berjalan dengan lancar. Beberapa ibu hamil mengalami kondisi yang menunjukkan tanda-tanda kehamilan tidak sehat. Mengenali gejala sejak dini sangat penting agar penanganan bisa dilakukan segera oleh tenaga medis.

1. Mual dan Muntah yang Berlebihan

Mual di pagi hari memang hal wajar saat hamil. Namun, jika muntah terjadi terus-menerus hingga tubuh lemas dan sulit makan, kondisi ini bisa menandakan hiperemesis gravidarum. Tubuh kekurangan cairan dan nutrisi yang dibutuhkan janin.
👉 Apa yang harus dilakukan:
Segera periksa ke dokter kandungan untuk mendapatkan infus atau obat anti-mual. Jangan menunda karena dehidrasi dapat membahayakan ibu dan janin.

2. Nyeri Perut atau Kram yang Parah

Rasa kram ringan di awal kehamilan bisa terjadi karena rahim mulai membesar. Tetapi, jika nyeri terasa tajam dan terus-menerus, bisa jadi pertanda masalah pada rahim atau kehamilan ektopik (janin tumbuh di luar rahim).
👉 Langkah yang disarankan:
Segera lakukan USG di klinik atau rumah sakit untuk memastikan posisi janin. Penanganan dini dapat mencegah risiko perdarahan serius.

3. Perdarahan dari Jalan Lahir

Bercak darah tipis kadang muncul di awal kehamilan, namun jika perdarahan disertai nyeri hebat, itu bukan hal normal. Perdarahan dapat menandakan keguguran, plasenta previa, atau gangguan kehamilan lainnya.
👉 Tindakan yang perlu dilakukan:
Hentikan aktivitas berat, istirahat total, dan segera konsultasikan ke dokter kandungan agar penyebabnya diketahui.

4. Tekanan Darah Tinggi dan Pembengkakan

Tekanan darah yang meningkat disertai pembengkakan pada wajah, tangan, dan kaki bisa menjadi tanda preeklamsia. Kondisi ini berbahaya karena dapat mengganggu aliran darah ke janin.
👉 Langkah tepat:
Periksa tekanan darah secara rutin dan ikuti anjuran dokter. Bila gejala semakin berat, segera pergi ke fasilitas kesehatan untuk mencegah komplikasi.

5. Gerakan Janin Berkurang

Gerakan janin biasanya mulai terasa setelah usia kehamilan 18–20 minggu. Jika gerakannya tiba-tiba berkurang atau tidak terasa sama sekali, bisa jadi janin kekurangan oksigen.
👉 Apa yang harus dilakukan:
Segera datang ke klinik untuk pemeriksaan detak jantung janin. Dokter akan menilai apakah kondisi janin masih dalam batas normal.

6. Keputihan Tidak Normal atau Gatal di Area Kewanitaan

Keputihan yang berlebihan, berbau, atau disertai gatal bisa menandakan infeksi. Jika tidak ditangani, infeksi bisa menjalar ke rahim dan membahayakan kehamilan.
👉 Langkah yang tepat:
Jaga kebersihan area kewanitaan, gunakan pakaian dalam berbahan katun, dan periksakan diri ke dokter agar mendapatkan obat yang aman untuk ibu hamil.

7. Berat Badan Tidak Bertambah atau Justru Turun

Kenaikan berat badan menjadi indikator penting dalam kehamilan. Jika berat badan stagnan atau menurun drastis, artinya nutrisi janin tidak terpenuhi dengan baik.
👉 Tindakan yang harus diambil:
Konsultasikan pola makan ke dokter atau ahli gizi. Biasanya dokter akan memberikan suplemen tambahan agar kebutuhan nutrisi ibu dan janin terpenuhi.

8. Demam Tinggi atau Infeksi

Demam tinggi yang tidak kunjung turun bisa menjadi tanda adanya infeksi. Kondisi ini dapat memengaruhi perkembangan janin dan meningkatkan risiko komplikasi.
👉 Apa yang sebaiknya dilakukan:
Perbanyak minum air putih, hindari obat sembarangan, dan segera periksa ke dokter untuk mendapatkan pengobatan yang aman bagi ibu hamil.

Kesimpulan

Kehamilan yang tidak sehat bisa terjadi pada siapa saja, bahkan pada wanita yang sebelumnya sehat. Karena itu, selalu perhatikan setiap perubahan yang terjadi pada tubuh. Pemeriksaan rutin, asupan gizi seimbang, dan istirahat cukup menjadi kunci utama menjaga kehamilan tetap sehat.

Jika muncul gejala yang mencurigakan seperti nyeri parah, perdarahan, atau gerakan janin berkurang, segera periksa ke klinik kami atau rumah sakit terpercaya. Deteksi dini dan penanganan cepat dapat menyelamatkan ibu serta janin dari risiko yang lebih serius.

Baca Juga: Klinik Aborsi Resmi